Papmiso Adukan Perlakuan ‘Kasus Security’ ke DPRD Bekasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Sejumlah pengurus Paguyuban Pedagang Mie Bakso (Papmiso) di Kota Bekasi, Jawa Barat menyambangi Komisi IV, DPRD setempat untuk mengadukan security yang menabrak gerobak pedagang bakso keliling beberapa waktu lalu di Kompleks Perumahan Harapan Indah, Medan Satria.
Diketahui sebelumnya, sempat viral di media sosial terkait seorang pedagang bakso keliling diketahui bernama Soleh jadi korban kekerasan dimana gerobak baksonya ditabrak oleh salah seorang oknum security saat melintas di areal kompleks Harapan Indah, Medan Satria, saat berjualan keliling.
Antara pihak security dan penjual bakso keliling, diakui sebelumnya sudah ada mediasi kesepakatan ganti rugi atas penabrakan yang mengakibatkan gerobak penjual bakso atas nama Soleh hancur. Tetapi sampai sekarang belum ada ganti rugi.
“Kami hanya ingin menyampaikan bahwa belum ada iktikad baik dari pihak perusahaan yang menaungi security dari PT HDP,” ujar Maryanto, Ketua Papmiso Kota Bekasi, saat diterima Komisi IV, Rabu (13/11/2019).
Maryanto berharap, anggota DPRD Kota Bekasi bisa memfasilitasi agar bisa mendapat ganti dan pedagang bakso bisa leluasa masuk ke kompleks menggunakan gerobak, tidak dihalau layaknya maling.
“Pedagang gerobak keliling juga paham aturan. Pedagang bakso keliling tidak mangkal di satu lokasi, melainkan terus jalan menjajakan jualannya,” ucap Maryanto mengakui, pedagang sudah mengetahui mangkal di Harapan Indah dilarang.
Mereka meminta keadilan agar pihak perusahaan memberi ganti rugi. Disamping itu anggota DPRD Kota Bekasi juga diminta membuat aturan yang melindungi pedagang kecil seperti mereka.
Diakui Maryanto, apa yang dilakukan oknum security di kompleks Harapan Indah sangat meresahkan dan membuat trauma pedagang bakso hingga membuat kekhawatiran pedagang keliling lainnya.