Mengenal Kopi Asli Batusangkar
Ketertarikannya untuk mengolah kopi asli Batusangkar, seperti yang dilakukan di Solok Radjo muncul saat Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi, mendorongnya untuk lebih mengeksplorasi kopi asli daerah.
Sang bupati meyakini kualitas kopi Batusangkar tidak akan kalah dari kopi Solok, karena keduanya berada pada daerah dataran tinggi.
Lalu mulailah “petualangannya” mencari petani kopi di Batusangkar, di kampung halamannya sendiri. Semangat itu bukan hanya untuk kepentingan usahanya sendiri, tetapi juga sebagai langkah awal mengajak petani kopi Tanah Datar agar lebih baik, mengikuti standar dalam memproduksi kopi. Lagi-lagi inspirasinya dari Solok Radjo.
Persoalan yang ditemukannya di lapangan hampir sama seperti yang ditemukan di Solok. “Tahap awal, saya terpaksa menyortir sendiri biji kopi yang dinilai memiliki standar kualitas yang baik. Lalu, meroasting sendiri, kepandaian yang didapatkan secara otodidak.”
Roasting adalah salah satu proses penting yang akan mempengaruhi kualitas aroma dan rasa dari kopi. Prosesnya adalah pemanggangan biji kopi mentah. Ada tiga tingkat kematangan, yaitu light, medium, dan dark roast. Proses ini berfungsi membentuk rasa asli dari biji kopi. Biji yang tidak di-roasting terlebih dahulu akan memiliki rasa yang sangat pahit saat diseduh.
Perlahan-lahan ia mencoba memberikan gambaran tentang cara pengolahan kopi yang baik seperti di Solok kepada petani langganannya, agar kualitas kopi yang dihasilkan bisa makin baik.
Secara berangsur-angsur pula, ia mencoba membesarkan usahanya. Mobile coffee shop adalah buah karya pertamanya. Ia membuka “lapak” pada beberapa lokasi, salah satunya di lapangan Cindua Mato.