84 Pebalap Jajal “Titik Pembantaian” di Etape Lima TdS 2019
Editor: Makmun Hidayat
PAYAKUMBUH — Sebanyak 84 pebalap yang tersisa dihari ke-V iven sport tourism Tour de Singkarak (TdS) yang ke-11, Rabu (6/11/2019), mulai menjajal etape yang dijuluki ‘titik pembantaian’. Etape V ini mengambil rute dari Kota Payakumbuh menuju Kabupaten Agam dengan panjang lintasan 206.5 kilometer.
Race Director Tour de Singkarak, Jamaludin Mahmood, mengatakan, untuk etape V ini akan dimulai dari kantor Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh pada pukul 10.00 WIB, para pebalap bakal melintasi kawasan Tugu Adipura, Polsek Akabiluru, Direction Padang Panjang, Sicincin, Direction Lubuk Basung, Sungai Limau, Tanjung Mutiara, Sitimanggopoh, Mesjid Raya Bayur, sebelum kemudian finish di Embun Pagi sekira pukul 15.18 WIB.
Ia menyebutkan, masing-masing pebalap, tentu saja bakal menerapkan strategi baru untuk mampu menaklukkan lintasan pada etape ini. Selain lebih panjang dan jarak tempuh yang lebih jauh, medan lintasan juga semakin berat. Kawasan Kelok 44 bakal menjadi titik rute pembantaian.
“Karakteristik jalur lintasan dengan pendakian yang panjang serta tikungan tajam, bakal banyak menguras tenaga para pembalap. Yang tak kuat pada lintasan ini, akan tumbang,” katanya, Rabu (6/11/2019).
Menurutnya, meski banyak pendakian, namun kali ini hanya menetapkan dua titik tanjakan untuk perebutan gelar juara kategori Best Climber Classification yakni di Baso dan Embun Pagi. Sementara untuk titik Sprint, terdapat tiga titik yang berada di Pasar Ibuh, Pasar Sungai Sariak dan Sungai Limau.
Selama perhelatan TdS, rute di kelok 44 ini dikenal sebagai salah satu rute paling ekstrem. Bahkan, ada yang menyebutnya dengan rute “pembantaian”. Memiliki sudut kemiringan jalur sekitar 45° hingga 60°, membuat banyak pembalap yang berguguran. Sesuai dengan namanya, lintasan ini memiliki 44 buah tikungan dengan tanjakan yang sangat tajam.