Warga Bunut Manfaatkan Pekarangan Untuk Pertanian dan Tambak
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah warga di Desa Bunut, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan (Lamsel), memanfatkan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam dan tambak. Pada musim kemarau ini, hasilnya dirasa sangat membantu, mengingat banyak lahan pertanian mengalami kekeringan.
Sumini, salah satu warga Dusun Bunut, mengaku memanfaatkan lahan pekarangan belakang rumah sebagai tambak skala rumah tangga dan bagian depan untuk menanam sayuran. Pemanfaatan pekarangan ini merupakan bagian dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Tambak skala rumah tangga menjadi tempat memelihara udang vaname, yang bisa dipanen saat usia tiga bulan. Sementara sejumlah sayuran bisa dipanen usia satu bulan.
Menurutnya, optimalisasi pekarangan sangat dirasakan manfaatnya saat kemarau. Sebab, memiliki lahan di dekat sungai Way Sekampung membuat kebutuhan air untuk tambak dan pengairan sayuran bisa dilakukan.
Lahan terbatas bisa digunakan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dan menambah penghasilan. Sebab, saat kemarau sejumlah lahan pertanian mengalami kekeringan.
“Optimalisasi lahan pekarangan memiliki manfaat bagi kebutuhan pangan keluarga, mulai dari protein hewani dari udang, pasokan vitamin dari sejumlah sayuran yang ditanam menggunakan polybag dan pot,” ungkap Sumini, saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/10/2019).
Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinar Harapan itu menyebut, wanita juga memiliki peran dalam penyediaan bahan pangan. Selama ini, kawasan Bandar Agung yang dikenal sebagai wilayah minapolitan atau kawasan budi daya perikanan, dominan menghasilkan udang dan ikan. Pekerjaan pengelolaan tambak yang dilakukan oleh laki-laki didukung oleh kaum wanita yang menanam sayuran.