Pilkada Balikpapan 2020, KPU Risaukan Jumlah Partisipan

Editor: Koko Triarko

“Kalau dibagi sederhana saja dengan pemilih tetap 460 ribu suara, maka satu suara Rp170 ribu. Mohon masyarakat betul-betul berpartisipasi. Karena berapa pun yang memilih tidak bisa dikurangi (dana itu),” katanya.

Ia kembali melontarkan gurauan. “Dua kali Pilwali udara cerah. Tapi, TPS sepi, pada ke mana? Tidur? Buat ibu-ibu saya pesan, kalau bapaknya nggak nyoblos di TPS, jangan dikasih coblos yang lain,” katanya, disambut riuh.

Rizal sempat menyinggung tata kelola keuangan KPU, agar tak bermasalah. Karena itu, dia meminta dukungan Inspektorat Jenderal agar tata kelola keuangan berjalan baik. “Karena administrasi keuangan tidak mudah.  Kita perlu dibantu BPKP, Kejaksaaan dan lain-lain agar clear, bersih,” ucap Rizal.

Pilkada tahun depan, kata Rizal Effendi, menjadi momentum bersejarah, karena Balikpapan akan menjadi kota penyangga ibu kota negara.

Di tempat yangs ama, anggota KPU pusat, Tontowi Ubaid, mengatakan, Balikpapan menjadi daerah ke lima tercepat secara nasional yang telah melakukan tahapan Pilkada, khususnya dengan pencairan dana hibah.

Dari 210 daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak, masih ada 52 Kota dan 49 Kabupaten yang belum melakukan perjanjian dana hibah.

Peluncuran tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan 2020 ini dihadiri berbagai unsur masyarakat, seperti para Ketua Rukun Tetangga (RT), pelajar, mahasiswa, perguruan tinggi, dan lainnya.

Lihat juga...