Pilkada Balikpapan 2020, KPU Risaukan Jumlah Partisipan
Editor: Koko Triarko
BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, secara resmi meluncurkan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan 2020, pada Rabu (9/10).
Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha, menyebut peresmian ini sebagai upaya ‘mengawal sejarah Pilkada 2020’. Tujuannya ingin menyampaikan kepada warga Balikpapan, bahwa KPU telah siap melaksanakan Pilkada.
“Ini bukan (sikap) jumawa, karena siapnya KPU karena juga didukung pemerintah Balikpapan yang menyediakan anggaran,” katanya, Rabu (9/10/2019).
KPU dan Pemerintah Kota Balikpapan telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Pilkada sebesar Rp53,9 miliar. Kesepakatan itu diteken pada 19 September 2019.
Tujuan peluncuran tahapan berikutnya, kata Noor Thoha, adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin daerah.
“Saya agak risau, karena melihat sejarah partisipasi masyarakat di Pilkada,” kata dia.
Dia menyebut, pada 2011 partisipasi masyarakat hanya 56 persen. Kemudian 2016 naik sedikit menjadi 59 persen. Dari target nasional sebesar 77,5 persen partisipasi, baru bisa dicapai pada Pilpres dan Pileg, lalu. Saat itu, partisipasi Balikpapan mencapai 80 persen.
“Yang paling rendah dari data kami itu ada di Kecamatan Balikpapan Kota, saya tidak tahu kenapa kalah dari Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat,” imbuh dia.
Noor Thoha menambahkan, tujuan berikutnya dari peluncuran ini adalah membangun pendidikan politik bagi generasi mendatang.
“KPU ini tidak sekadar lembaga yang pintar melipat suara atau menghitung suara. Kami punya amanah besar membangun pendidikan politik bagi generasi mendatang,” katanya.