Pilkada Balikpapan 2020, KPU Risaukan Jumlah Partisipan
Editor: Koko Triarko
Karena itu, setiap Senin, KPU datang ke kampus-kampus, dan sekolah-sekolah untuk menyadarkan pentingnya politik bagi generasi muda.
“Karena politik menyangkut hajat hidup dan masa depan kita semua. Makanya, saya mengajak, ayo bangun politik yang sehat dan ramah lingkungan,” ujarnya.
KPU menyadarkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang menyandarkan pada visi, misi dan rekam jejak. “Sehingga pola demokrasi tidak terseret menjadi demokrasi kapitalis,” tambah dia.
Berkaitan dengan tahapan Pilkada ini, KPU Balikpapan berpedoman pada Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2019, Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pilkada 2020. “Untuk bakal calon, tolong perhatikan PKPU jangan sampai ada calon yang terlambat sehingga gagal kontestasi. Karena tidak ada toleransi,” jelasnya.
Noor Thoha juga meminta masyarakat turut mengawasi kinerja KPU. Dia meminta masyarakat mengenali seluruh komisioner agar dapat diawasi.
“Anggota KPU dilarang bertemu dengan pihak-pihak yang terkait kontestasi Pilkada. Karena itu, harus dikenali. Siapa ketemu siapa, di mana harus jelas. Tolong kami dikawal supaya Pilkada berjalan sesuai yang dicita-citakan,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengaku bahagia sekaligus sedih. “Sedih karena Pilkada (nanti) akan mengganti saya,” kata Rizal Effendi, yang disambut gelak tawa undangan.
Bekas anggota MPR RI ini sempat menyentil KPU yang hanya membuat tema pemimpin berintegritas. “Saya kasih masukan untuk temanya. Harus lengkap. Selain pemimpin berintegritas, harus juga menguatkan pemilih yang bermartabat,” kata dia.
Hal itu, kata Rizal, untuk menghilangkan politik uang, jangan sampai masyarakat memilih pemimpin karena uangnya. Dia menambahkan, untuk hajatan Pilkda tahun depan, pemerintah mengeluarkan dana yang sangat besar. Total ada Rp73,3 miliar yang digunakan untuk KPU, Bawaslu, aparat keamanan.