Kabinet Indonesia Maju Harus Kerja “Tancap Gas”

Menteri Keuangan (Menkeu)Sri Mulyani Indrawati dalam seremoni penyambutan dan penyerahan memori jabatan di Jakarta, Rabu (23/10/2019) – Foto Ant

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju harus langsung bekerja.

Mereka harus langsung menyesuaikan dengan program pemerintah yang sedang berjalan di APBN 2019. Termasuk bersiap-siap menjalankan program APBN 2020. Tidak mendapatkan masa penyesuaian atau transisi pemerintahan yang lama.

Dalam seremoni penyambutan dan penyerahan memori jabatan di Jakarta, Rabu (23/10/2019), Sri Mulyani mengatakan, fokus kerja pihaknya dalam jangka pendek adalah mendorong Kementerian dan Lembaga Negara, untuk melewat masa transisi pemerintahan secepat mungkin. Jika Kabinet Indonesia Maju membutuhkan proses transisi yang lama dalam bekerja, maka dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan terasa bagi kegiatan ekonomi masyarakat dan dunia usaha.

Jajaran pemerintah harus bekerja cepat untuk mengoptimalkan program APBN 2019. Berbagai kebijakan yang sudah dicanangkan di APBN 2019, harus dioptimalkan agar menjadi kontra-siklus untuk menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi. “Ini adalah tantangan yang kita lihat karena dari sisi perekonomian secara nasional dan global, perlambatan ekonomi dunia mengharuskan kita mampu terus menggunakan instrumen dan seluruh sumber daya yang ada untuk bisa melawan (countercyclical) dan menetralisir,” jelasnya.

Adapun pemerintah memiliki perkiraan (outlook) untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Meski, kinerja ekspor dan investasi belum sesuai harapan sepanjang tahun ini. Adapun di kuartal II 2019, ekonomi Indonesia baru tumbuh 5,05 persen (yoy).

Lihat juga...