Cina Mengklaim, Negosiasi Dagang Dengan AS Berjalan Sesuai Rencana

Ilustrasi - DOK CDN

Masih banyak negara yang berhasil menjaga kestabilan ekonominya, meskipun sebenarnya proyeksi akan terjadi perlemahan telah sering terjadi terutama lima tahun terakhir. Dicontohkannya Cina, yang saat ini masih bisa tumbuh di atas lima persen, meskipun di prediksi sejak lima tahun lalu, negara tersebut akan turun di bawah 4,5 persen.

Tak hanya Cina, Amerika Serikat juga dinilai masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Eropa juga turut sukses mempertahankan kestabilan ekonominya, setelah mengalami dampak krisis yang terjadi antara 2008 sampai 2009 lalu. “Artinya, tiga ekonomi terbesar itu cukup positif. Jadi sebenarnya konteks ekonomi dunia tidak dalam kondisi baik atau negative growth recession,” jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, trade war  atau perang dagang yang didengungkan oleh Presiden Trump sejak pertengahan 2018, cukup mempengaruhi psikologis pelaku usaha. Hal itu membuat takut untuk melangkah lebih jauh, terhadap berbagai hal penunjang ekonomi seperti berinvestasi. “Jadi dinamika ekonomi di Amerika yang sebagai ekonomi terbesar di dunia menimbulkan suatu uncertainty sehinggga pengaruhnya memang pada psikologi,” katanya.

Menkeu memastikan, Indonesia sedang berada di dalam kondisi yang relatif stabil, dengan pertumbuhan ekonomi masih di atas proyeksi perlemahan yaitu 5,05 persen. Pertumbuhan tersebut membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kemampuan menjaga stabilitas ekonomi, sebab adanya pasar domestik yang besar sehingga mampu menunjang perekonomian nasional. “Salah satu daya tarik dari sisi investor destination yang menarik karena size dari marketnya besar, mampu menjadi semacam insurance untuk menopang ekonomi di tengah global environment tidak pasti,” tandasnya.

Lihat juga...