‘Park and Ride’ di Jalan Thamrin Jakarta Akan Ditutup
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana menutup Park and Ride di Thamrin, untuk mengurangi jumlah kendaraan mobil pribadi masuk ke pusat kota. Menurutnya, adanya park and ride itu justru tidak membantu peralihan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum massal.
Anies menyampaikan, penutupan termasuk disinsentif atau pengurangan kenyamanan bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi untuk tiba di Jalan Thamrin.
Masyarakat diminta menggunakan transportasi umum yang telah tersedia, dengan kualitas yang baik juga, di area yang merupakan salah satu kawasan aktivitas utama di Ibu Kota Jakarta itu.
“Kita ingin lebih mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum. Salah satunya dengan memberikan insentif dan disinsentif, saat ini di Sudirman dan Thamrin jumlah park and ride-nya terdapat 70 spot/slot. Karena itu, harus kita kurangi,” kata Anies, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Anies yakin, dua disinsentif ini dapat mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum, sehingga kemacetan dan polusi udara berkurang.
“Kita harus mengurangi jumlah pengendara bermobil dengan cara satu, tarifnya dapat dinaikkan. Yang kedua, tempat parkirnya dikurangi,” tutur Anies.
Anies menyebutkan, park and ride di Thamrin mampu menampung hingga 70 ribu slot kendaraan yang dinilainya bisa menggerakkan keinginan masyarakat menggunakan transportasi publik.
“Anda parkir di Thamrin 10, contohnya cukup dengan Rp5.000 sepajang hari. Ya, siapa yang akan naik kendaraan umum? Semuanya akan pakai, lebih rasional, kan? Dengan ditutup, kami berharap masyarakat memarkir kendaraan di rumah dan beralih ke kendaraan umum,” paparnya.