Ancaman Resesi Dunia, Indonesia Harus Perkuat Pondasi Ekonomi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Perlambatan ekonomi dunia mengancam resesi negara-negara maju. Indonesia juga harus bersiap menghadapi segala kemungkinan dengan memperkuat pondasi ekonomi.
“Ancaman krisis ekonomi dunia, Indonesia seharusnya sedia payung sebelum hujan dengan memperkuat pondasi ekonomi. Dimulai dari sekarang melakukan langkah-langkah kongkrit yang antisipatif,” kata ekonom senior Institutie for Development of Economics and Finance (INDEF), Fadhil Hasan pada diskusi online INDEF bertajuk ‘Ancaman Resesi Ekonomi”, Minggu (8/9/2019) sore.
Langkah yang harus dilakukan Indonesia, sebut dia, pertama adalah melakukan reformasi struktural secara lebih fundamental terutama terkait dengan aturan dan perizinan.
Yakni, seperti penurunan restriksi perdagangan (tarif dan non tarif) dan perizinan FDI (Foreign Direct Investment) harus direlaksasi. Juga peraturan pemerintah daerah yang memberatkan ekonomi juga harus dihilangkan.
Kedua, yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur secara lebih terarah dan terencana, sehingga membawa dampak ekonomi lebih signifikan.
Adapun ketiga, menggenjot ekspor dengan menghilangkan berbagai restriksi dan promosi besar-besaran dengan target market yang terukur.
“Jika krisis terjadi, maka skalanya akan lebih besar. Apalagi jika berbagai negara tidak melakukan langkah-langkah antisipatif dan mengeluarkan kebijakan yang kontra produktif. Seperti currency war (perang mata uang), kebijakan protektif, inward looking policy dan sebagainya,” tukas Fadhil.
Apalagi Indonesia pernah mengalami krisis dalam skala besar pada tahun 1998. Juga krisis lebih kecil pada 2008, atau berbagai shock taper tantrum pada 2013.