Wabup Bondowoso: BID Harus Jadi Ajang Pertukaran Bisnis

Editor: Koko Triarko

BONDOWOSO – Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, meminta agar Bursa Inovasi Desa (BID) harus dijadikan ajang pertukaran bisnis antara desa satu dengan desa lainnya, sehingga saling menguntungkan dan tercipta simbiosis mutualisme.

Wabup juga meminta agar BID tidak hanya dijadikan ajang pamer produk keunggulan masing-masing. Bursa Inovasi Desa ini akan terus dikawal oleh para pendamping, sehingga akan menjadi program berkelanjutan pada tahun depan.

“Bukan cuma tukar informasi, tapi juga terjalin bussiness to bussines dan harus tahu potensi desa masing-masing. Makanya, Kades dan Camat harus kompak,” kata Irwan, usai membuka BID di Aula Pemkab Bondowoso, Selasa (20/8/2019).

Lebih lanjut Irwan mengatakan, potensi kerajinan handycraft sebenarnya lebih menjanjikan. Karena, di Bondowoso lebih banyak makanan yang masih menggunakan minyak goreng yang tingkat higienisnya masih di bawah standar.

Padahal, di negara-negara Asia sudah menggunakan sistem oven dengan teknologi canggih. Sedangkan produk Indonesia, terutama Bondowoso, yang paling menonjol adalah produk handycraft.

“Contohnya produk bambu Bondowoso yang menjadi potensi bagus,” tambahnya.

UMKM yang ada di Bondowoso mendapat pembinaan dan mendapatkan hak paten dari produk yang dipasarkan. Untuk itu, pihaknya meminta kades melakukan pemetaan dalam melaksanakan dana desa, dan menghindari plagiat. Karena potensi desa satu dengan yang lainnya berbeda.

“Sehingga, BUMDes yang mengajukan anggaran untuk pembangunan wisata mempunyai planing bisnis, agar arah pembangunan dan pengembangan desa memiliki tujuan yang jelas,” pungkasnya.

Lihat juga...