Kisah Subro, Jamaah Haji Tunanetra yang Memeluk Kakbah
Salah satu doa yang dia panjatkan saat itu adalah berharap diizinkan kembali ke Tanah Suci untuk berhaji.
Karenanya, bisa berangkat haji tahun ini, merupakan nikmat yang sangat luar biasa bagi Subro. Apalagi, bersama dengan istrinya, Rinalasari. Walau di awal-awal, Subro sempat lupa apakah sudah pernah mendaftar haji atau belum.
“Jujur tahun 2012 saat mendaftar itu saya lupa, apakah sudah daftar apa belum. Karena mungkin banyak aktivitas. Paling saya doanya, berikan izin, ya, Allah saya kembali lagi ke Tanah Suci. Pas pulang ke Indonesia setelah umrah lalu mendadak dapat surat, bahwa saya berangkat 2019,” ungkapnya.
Meskipun pernah umrah, Subro mengakui ibadah haji memang jauh berbeda. Tak hanya waktu dan prosesi ibadahnya yang panjang, ibadah haji juga menuntut kesabaran. Apalagi karena banyak pengalaman spiritual yang bisa dialami orang-orang yang pergi haji.
Dalam setiap doanya di Tanah Suci, Subro berhajat agar keluarga dan anak-anaknya bisa melaksanakan ibadah haji, diberikan kesehatan, kekuatan dalam menjalani hidup, dan diberikan ketabahan dan kesabaran jiwa. Dan, Ia selalu merindukan untuk kembali lagi ke Tanah Suci.
“Saya ingin sekali kembali ke sini lagi, haji kedua kali, haji ketiga kali, terutama panjang umur. Hanya itu saja,” katanya. (Ant)