Keluarga Milenial Perlu Waspadai Dampak Perkembangan Teknologi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Nasrul melihat, persoalan orang tua yang terpengaruh dengan teknologi, juga berdampak kepada anaknya.
Seperti ada penjelasan dari ahli teknologi bahwa saat orang tua sibuk main ponsel, perhatian yang diberikan kepada anak hanya sebagian. Kondisi ini, dapat mengganggu sistem isyarat emosional kuno yang ciri khasnya adalah komunikasi responsif, dasar dari sebagian besar pembelajaran manusia.
Dikatakannya, sebuah penelitian menunjukkan bayi yang terpapar gaya bicara interaktif dan responsif secara emosional pada usia 11 bulan dan 14 bulan punya kosakata dua kali lebih banyak saat usia 2 tahun.
Padahal kunci kemampuan berbahasa yang kuat adalah percakapan yang lancar antara anak-anak dan orang dewasa.
“Kita harus menyadari bahwa dengan kondisi yang demikian, interaksi verbal dan nonverbal dengan anak jadi berkurang. Saat orang tua terdistraksi dengan ponsel, proses pembelajaran anak juga terganggu. Apalagi, pemakaian ponsel sendiri bukan tidak mungkin membuat para orang tua kecanduan. Jadi, marilah sama-sama mewaspadai pengaruh dari teknologi ini,” harapnya.
“Untuk itu penggunaan teknologi haruslah dibatasi. Berikan mereka teknologi seperti handphone sesuai dengan umurnya, jika mereka sudah cukup umur untuk penggunaan teknologi, perlu juga dibatasi jam menggunakannya,” katanya.
Kemudian kata Nasrul, dengan menjaga keluarga terutama anak-anak, merupakan bentuk menciptakan keluarga yang harmonis, sebab dengan mengarahkan anak kepada hal yang baik, maka tentu akan mendatangkan kesuksesan bagi masa depan.
“Didikan sukses anak ini terletak kepada keluarganya. Jika kita mendidiknya dengan baik, tentunya akan berpengaruh ke masa depan kelak,” jelasnya.