Rubuh dan Mengenaskan, SMPN 3 Waigete Mulai Dapat Bantuan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Kondisi SMPN 3 Waigete yang mengenaskan meski dua tahun telah berdiri dan menyandang status sebagai sekolah negeri, kini mulai ada perhatian.
Sekolah di dusun Klahit, desa Watudiran, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka ini, sejak awal dibangun darurat berlantai tanah, berdinding bambu belah dan beratap seng.
“Setelah ramai diberitakan wartawan, kepala dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) kabupaten Sikka sudah datang ke sini. Tanggal 4 Mei kemarin juga datang lagi dengan pihak kontraktor untuk ukur tanah dan membuat gambar,” sebut guru SMPN 3 Waigete, Fransiskus Sareng, Senin (20/5/2019).
Dikatakan Fransiskus, Plt Kepala dinas PKO Sikka mengatakan, akan ada dana untuk pembangunan 3 ruang kelas baru. Katanya dananya sudah ada dan akan segera dibangun ruang kelas tersebut.
“Selain bantuan alat peraga untuk beberapa mata pelajaran dan perlengkapan olahraga, ada juga bantuan dari pegawai BNI di Denpasar Bali setelah menyaksikan pemberitaan media. Ada juga bantuan dari Kodim 1603 Sikka berupa alat tulis dan juga bantuan tenda untuk ruang kelas,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, beberapa komunitas dari luar kabupaten Sikka juga memberikan sumbangan. “Bahkan hari ini, Senin (20/5/2019) kami menerima bantuan kapur tulis dari sebuah lembaga di DKI Jakarta karena sekolah kami kesulitan kapur tulis dan sering meminjam dari sekolah lain,” tuturnya.
Mario WP Sina, seorang jurnalis mengakui, setelah melakukan liputan bersama awak media di kabupaten Sikka, pihaknya langsung membuka donasi di website Kita Bisa. Bantuan yang terkumpul sudah sebanyak Rp50,5 juta rupiah yang akan dipergunakan untuk membangun ruang kelas permanen.