Pembangunan Jalan di Kawasan Hutan Lindung Harus Ajukan Izin
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Kalau saat ini kata Marianus, warga harus berjalan kaki naik turun bukit sambil memanggul hasil perkebunan. Anak-anak juga banyak yang putus sekolah karena setiap hari harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer.
“Kasihan kalau ada orang sakit maka kami terpaksa harus membuat tandu untuk membawanya ke Puskesmas di kecamatan. Kalau sakit saat malam hari maka ini menjadi kendala sebab jalannya gelap dan hanya mengandalkan senter,” terangnya.