Di Ponu, Tutut Soeharto Perkenalkan Partai Berkarya

Editor: Makmun Hidayat

“Sebetulnya bukan baru, dulu memang Bapak dan Ibu saya membuat Golongan Karya (Golkar). Kemudian setelah berjalan sekian tahun, dan Bapak berhenti jadi Presiden. Golkar ini kendaraannya mulai agak rusak,” kata Tutut Soeharto.

Pemikiran-pemikiran Pak Harto yang selama kepemimpinannya diterapkan, tidak lagi disematkan di Golkar.

Sehingga anak-anaknya dan seluruh partisan dari Golkar, yang selama ini tahu bagaimana program-program Pak Harto yang diterapkan pada masyarakat. Itu berhasil dengan baik dan sukses meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Masyarakat Ponu antusias menyambut kedatangan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto ke Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara (TTU), NTT, Jumat (12/4/2019). – Foto: Koni

“Kami punya keinginan untuk tetap melaksanakan semua pemikiran Bapak Soeharto. Karena itu, kami membuat kendaran yang baru untuk membawa pemikiran Bapak, untuk diterapkan pada masyarakat,” kata Tutut Soeharto.

Dia menegaskan, jadi kendaraanya saja yang baru bukan pemikiran atau programnya. Semua program Pak Harto diterapkan dalam Partai Berkarya, tetapi tentu kata Tutut Soeharto, adalah program-program yang baik.

“Yang baik, kita teruskan untuk masyarakat. Yang kurang baik, kita perbaiki, dan yang nggak baik, kita tinggalkan. Jangan diterapkan. Karena kalau diterapkan akan menganggu,” jelasnya.

Program pembangunan yang sukses tersebut akan diterapkan, manakala Partai Berkarya menang dan juga masuk parlemen.

“Kita bisa mempunyai caleg perwakilan di parlemen. Sehingga kita bisa memperjuangkan aspirasi dari masyarajar NTT, maupun seluruh Indonesia,” tandasnya.

Lihat juga...