Tangkapan Melimpah Produsen Ikan Asin di Lamsel Mulai Produksi

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Masa bulan gelap atau bulan mati didukung oleh kondisi cuaca yang bersahabat untuk melaut membuat hasil tangkapan nelayan melimpah. Sejumlah hasil tangkapan merupakan bahan baku pembuatan teri dan ikan asin rebus.

Sobari, nelayan tangkap di Desa Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) dengan bagan congkel mengaku tangkapan melimpah, di antaranya jenis ikan teri jengki, teri nasi, teri katak serta ikan tembang, ikan selar.

Hasil tangkapan sekitar 1 ton tersebut lebih besar dibandingkan tangkapan pada bulan sebelumnya. Sementara harga ikan tangkapan masih stabil di antaranya ikan tongkol, tengkurungan, belida, simba. Ikan tongkol dijual Rp35.000 per kilogram, ikan tengkurungan Rp35.000, ikan belida Rp40.000 serta ikan simba Rp50.000 per kilogram. Ikan tembang Rp20.000 per kilogram sementara ikan teri dijual seharga Rp280.000 per keranjang berisi sekitar 15 kilogram.

“Hasil tangkapan ikan memang melimpah karena usai tsunami banyak nelayan belum bisa melaut, tetapi sesudah kondisi normal nelayan mulai mencari ikan di perairan Selat Sunda,” terang Sobari  saat ditemui Cendana News, Senin (4/3/2019)

Sebagian produsen ikan asin dan teri rebus kerap membutuhkan sekitar 500 hingga 600 kilogram perhari. Selain didukung oleh bahan baku yang melimpah cuaca panas sebagai sarana mempercepat proses pengeringan ikan asin dan teri rebus.

Nurpandi, salah satu pekerja di tempat usaha pembuatan ikan asin dan teri rebus menyebut produksi kembali normal sejak awal Maret. Sebelumnya perubahan cuaca akibat bulan purnama membuat pasokan ikan bahan baku menurun.

“Produsen ikan dan teri rebus selalu mengandalkan hasil tangkapan nelayan, saat hasil tangkapan menurun produksi ikut berkurang,” beber Nurpandi.

Lihat juga...