Sulawesi Utara Distribusikan 24 Unit Mesin Produksi Minyak Goreng
MANADO – Dinas Perkebunan Sulawesi Utara mendistribusikan 24 unit mesin pengolah minyak goreng. Mesin akan didistribusikan ke sejumlah daerah penghasil kelapa di daerah tersebut.
“Mesin olahan ini akan diserahkan kepada kelompok-kelompok tani. Ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan petani kelapa,” kata Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Utara, Refly Ngantung, Sabtu (9/3/2019).
Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, berkomitmen mengangkat derajat kesejahteraan petani kelapa di daerah tersebut. Dia mencontohkan, setelah harga kopra terpuruk hingga Rp4.000 per kilogram, gubernur dan wakil gubernur membangun komitmen bersama perusahaan.
Kelapa petani dibeli, dan saat ini harganya di atas Rp5.000 per kilogram. “Pemerintah daerah terus mencari terobosan-terobosan, agar petani tidak hanya bergantung pada mengolah kelapa menjadi kopra, akan tetapi mengolahnya menjadi produk-produk lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi,” tandasnya.
Karena itu, pemerintah daerah memberi bantuan 24 unit mesin pengolah minyak goreng, sebagai bagian dari memvariasikan produk turunan komoditas kelapa. Harga minyak goreng kelapa saat ini mencapai Rp30.000 per liter. Nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga kopra, yang setiap kilogramnya hanya Rp5.000. Walaupun sama-sama membutuhkan lima butir kelapa untuk menghasilkan setiap kilogram.
“Artinya mengolah kelapa menjadi minyak goreng jauh lebih memiliki nilai ekonomis, ini yang terus kita sosialisasikan kepada petani kelapa,” ujarnya.
Setiap mesin mampu menghasilkan 80 liter minyak goreng dalam sekali pengolahan. Produk itu dapat dimaksimalkan menjadi tiga kali olahan dalam sehari, atau mampu menghasilkan sebanyak 240 liter minyak goreng.