Produksi Gula Semut Angkat Nasib Petani Kelapa di Banyumas

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Tidak berhenti sampai disitu, untuk mengenalkan produk gula semut lebih luas, kelompok tani ini melakukan inovasi dengan membuat gula semut berbagai varian rasa, seperti rasa jahe, kunyit, temulawak, kencur dan kayu manis yang pas dilidah masyarakat Indonesia.

“Kita coba mengangkat gula ini dengan aneka rasa selain gula original yang selama ini di ekspor agar lebih mudah diterima oleh lidah masyarakat Indonesia. Pemasaran gula semut varian ini dilakukan melalui toko pusat oleh-oleh yang ada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Cilacap, kemudian meluas ke Bandung, Jakarta, Semarang, Padang, Palembang, Medan, Bali. Kita juga memasarkan melalui online,” terangnya.

Kelompok tani ini juga mencoba membuka peluang kerja sama dengan siapapun yang ingin menjadi agen, reseller ataupun drophiper dari berbagai daerah. Saat ini sudah ada dua agen yang bisa memasarkan produk gula semut varian, yakni agen Kabupaten Kediri dan agen Tanjung Pinang. Sedangkan untuk reseller dan dropshiper tersebar hampir di kota-kota besar di Indonesia.
Gula Semut
Ketua Kelompok Tani Cikal Mas, Arbi Anugrah juga memasarkan gula semut melalui online. (FOTO : Hermiana E.Effendi)

Gula semut dipatok dengan harga Rp 20 ribu per 250 gram untuk varian rasa dan Rp 18 ribu per 250 gram untuk original. Keuntungannya dari hasil penjualan tersebut kemudian dikembalikan lagi pada petani gula kelapa melalui kelompok tani. Dengan menjual produk gula kelapa secara langsung, setidaknya dapat memutus rantai distribusi yang panjang dan petani mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Lihat juga...