Pengembangan Kopi Leworok di Flotim Terkendala Modal

Kopi, ilustrasi - Dok: CDN

KUPANG – Pemerintah Kabupaten  Flores Timur, saat ini sedang fokus mengembangkan dan mempromosikan Kopi Leworok, yang kini menjadi ikon baru bagi kabupaten itu.

“Di Flores Timur, kami punya Kopi Leworok yang kini mulai banyak permintaan dari toko dan hotel-hotel di wilayah Flores Timur. Ini masih baru, dan saat ini kami sedang usaha untuk terus mengembangkan,” kata Kepala Bidang Perkebunan Flores Timur, Aloysius Tiba Payong, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (31/3/2019).

Ia menjelaskan, saat ini produksi Kopi Leworok hanya sekitar 80-100 kilogram per bulan. Pemasarannya hanya di seputar ibu kota Larantuka saja dan di wilayah kabupaten itu, mengingat untuk kebutuhan lokal saja masih sangat kurang.

“Saat ini, kami masih fokus untuk penuhi kebutuhan dalam daerah sendiri. Permintaan di setiap pertokoan dan beberapa hotel juga banyak. Kami belum berpikir untuk ke luar Flores Timur,” tutur dia.

Aloysius mengatakan, beberapa kendala yang dihadapi untuk menambah produksi kopi tersebut adalah modal yang masih sangat kurang, serta bahan baku yang juga masih belum mencukupi jika dikirim ke luar daerah.

Ia menambahkan, masyarakat di Kabupaten Flores Timur juga sudah mulai fokus pada Kopi Leworok itu, dibandingkan dengan kopi dari luar NTT.

“Respons masyarakat juga sangat bagus. Mereka antusias dengan cara membeli dan mengkonsumsinya,” tutur dia.

Selain Kopi Leworok, Pemkab Flores Timur juga mulai mengembangkan Kopi Lite di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Untuk jangka pendeknya, kata Aloysius, jelang perayaan Semana Santa, pihaknya akan memasok kopi tersebut ke seluruh penginapan di Kota Larantuka, agar kopi asli Flores Timur itu semakin dikenal. (Ant)

Lihat juga...