Lawar Jantung Pisang, Menu Khas Maumere
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Lawar, merupakan menu sayur khas masyarakat NTT. Menu tersebut biasa ditemukan di Flores termasuk di Kabupaten Sikka.
Selain ikan dan rumput laut, sayur juga sering dijadikan Lawar, yang merupakan makanan khas yang sangat digemari warga setempat. “Kami menyajikan Lawar untuk teman makan nasi kuning dan ikan goreng bumbu tomat,” sebut Maria W. Parera, pemilik rumah makan sederhana di Pensip, Kota Maumere, Sabtu (2/3/2019).
Lawar daun sinkong, adalah menu yang selalu digemari. Disajikan dengan dipadankan bersama singkong rebus dan singkong hitam rebus. Namun Maria, lebih memilih menyajikan Lawar Jantung Pisang, untuk menemani makan pagi dan siang saat mengkonsumsi nasi kuning. “Penyajiannya tidak setiap hari, namun dua atau tiga hari sekali. Ini untuk memberi padanan lauk yang berbeda, agar pelanggan tidak bosan karena terus menerus mengkonsumsi lawar,” ungkapnya.
Membuat Lawar Jantung Pisang tidak sulit. Pertama-tama harus menyediakan bahan Jantung Pisang, yang biasa dibeli di pasar tradisional serta daun singkong. “Jantung pisang biasa dijual Rp5 ribu sebuahnya. Biasanya untuk sekali masak dibutuhkan dua buah jantung pisang ukuran besar. Sementara daun singkong biasanya tiga ikat ukuran besar, dan harganya hanya Rp5 ribu sampai Rp10 ribu,” jelasnya.
Jantung pisang dikupas kulit luarnya, hingga mencapai kulit luar yang berwarna kuning muda kemerahan atau tidak terlalu tua. Hal itu, untuk memudahkan proses mengiris menjadi kecil-kecil. Daun singkong dipilih yang muda dan berwarna hijau muda.
