Dibayangi Pengurangan Pasokan, Harga Minyak Jatuh Dua Persen

Ilustrasi [Repro: ME. Bijo Dirajo]

NEW YORK – Harga minyak jatuh sekira dua persen pada akhir perdagangan Jumat (1/3/2019) Waktu Amerika Serikat atau Sabtu (2/3/2019) pagi WIB. Diperkirakan harga masih akan turun sekira tiga persen pada minggu ini.

Hal itu dikarenakan adanya rasa kekhawatiran atas pertumbuhan permintaan global, setelah data manufaktur Amerika Serikat (AS) melemah. Pelemahan memmbayangi pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC, serta sanksi-sanksi terhadap Venezuela dan Iran.

Setelah sempat menguat di awal sesi ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Minyak mentah berjangka AS berubah turun tajam, karena kekhawatiran permintaan lesu. Indeks aktivitas manufaktur ISM (Institute for Supply Management) Februari, merosot ke level terendah sejak November 2016, dan berada di bawah ekspektasi.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman April turun 1,42 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi menetap di 55,80 dolar AS per barel. Sebelumnya, di New York Mercantile Exchange, harganya sempat menyentuh 57,88 dolar AS, dan menjadi tingkat tertinggi sejak pertengahan November tahun lalu.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei ditutup 1,24 dolar AS atau 1,9 persen lebih rendah menjadi 65,07 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Meskipun mencapai level tertinggi mereka sejak pertengahan November, minggu ini minyak mentah berjangka Brent mengakhiri harga di 3,3 persen lebih rendah dan WTI turun 2,7 persen.

“Kami telah menjadi pulau kemakmuran, secara global, jadi jika perlambatan ekonomi menghadang kami, itu adalah berita buruk bagi harga minyak. Kami naik sepanjang pagi sampai data itu memukul,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Lihat juga...