TPA Regional Efisien Kelola Sampah Kawasan

Ilustrasi - Tempat pembuangan akhir [CDN]

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mendukung Gerakan Indonesia Bersih, antara lain melalui pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah skala regional, hingga pengurangan sampah dengan memberdayakan warga.

“Saya sangat mendukung Gerakan Indonesia Bersih, karena tidak hanya terkait permasalahan buang sampah pada tempatnya, namun bagian dari gaya hidup bersih dan sehat,” kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Sabtu (23/2/2019).

Untuk itu, ujar dia, di samping edukasi dan imbauan, tetapi juga perlu peraturan dan penegakannya yang tegas mengenai larangan membuang sampah sembarang.

Program pengelolaan sampah dilakukan Kementerian PUPR melalui program reguler dan program khusus. Pembangunan TPA regional, TPS-3R, Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan program reguler.

Sementara, program khusus di antaranya Program Citarum Harum, pemanfaatan plastik untuk campuran aspal, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Sistem pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF).

Capaian Kementerian PUPR pada 2015-2018, yaitu telah merealisasikan penanganan sanitasi dan persampahan untuk melayani 9,8 juta Kepala Keluarga (KK).

Pada 2019, ditargetkan penanganan sejumlah 2,6 juta KK sehingga total ditargetkan mencapai 12,4 juta KK. “Pembangunan TPA Sampah Regional sangat efisien dalam mengolah sampah kawasan. Namun program ini tidak akan berjalan tanpa dukungan Pemerintah Kabupaten atau Kota, terutama dalam penyediaan lahan,” ujar Menteri Basuki.

Lihat juga...