Tagana Edukasi Bencana Bagi Siswa di Pandeglang
PANDEGLANG – Taruna Siaga Bencana (Tagana), memberikan edukasi menghadapi bencana bagi siswa di Pandeglang, guna mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kita berharap edukasi bencana, agar para pelajar mampu menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, saat dihubungi di Pandeglang, Minggu (17/2/2019).
Pelaksanaan edukasi bencana itu dikemas dalam program Tagana Masuk Sekolah (TSM), dengan sasaran 5.500 siswa, mulai jenjang SD, SMP dan SMA/SMK se-Pandeglang.
“Kita sudah menyiapkan 50 orang Tagana yang berpengalaman dan telah mengikuti Training of Trainers (ToT) Tagana Masuk Sekolah,” katanya.
Menurut dia, peserta dari 5.500 siswa itu tersebar di delapan kecamatan yang masuk kategori daerah paling rawan bencana alam di Kabupaten Pandeglang.
Para relawan Tagana akan mengenalkan materi jenis bencana, strategi kesiapsiagaan, mitigasi, pelatihan pertolongan pertama, layanan psikososial dan simulasi menghadapi bencana.
Selain itu, para Tagana membekali dan mengenalkan para siswa terkait tanda petunjuk jalur evakuasi, pengenalan simbol bahaya serta pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.
“Pengenalan bencana perlu diberikan pada siswa karena anak-anak yang paling berisiko menjadi korban saat bencana melanda,” katanya.
Ia mengatakan, melalui TMS itu diharapkan sekolah bisa paham bagaimana melakukan pengorganisasian dan evakuasi siswa saat bencana melanda.
Sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi siswa dalam pemulihan trauma atau siswa merasa terlindungi jika sekolah juga punya pengalaman dalam pengorganisasian kesiapsiagaan bencana.