Tahun Ini, Ada Tiga Bulan Purnama Akan Terjadi

Editor: Mahadeva

Kasubditpro Iklim BMKG, Siswanto M. Sc – foto Ranny Supusepa

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, di 2019 ini akan ada tiga kali fenomena bulan purnama . Fenomena tersebut, akan berpengaruh pada pasang air laut, karena bulan dalam posisi titik terdekat dengan bumi.

Siklus bulan saat purnama atau bulan baru, berpengaruh pada dinamika pasang surut air laut. Hal itu disebabkan oleh tarikan gravitasi antara bumi dan bulan.  Kasubditpro Iklim BMKG, Siswanto M. Sc, menerangkan, bulan purnama adalah peristiwa ketika Matahari, Bumi, dan Bulan dalam posisi hampir segaris lurus. Pada posisi tersebut, bulan akan tampak bulat utuh saat diamati dari Bumi.

Pada tiga bulan awal 2019 ini, peristiwa purnamanya akan bertepatan dengan saat Bulan berada pada posisi terdekatnya dari Bumi. Hal itu dikenal sebagai purnama perige atau purnama super (supermoon). “Pada bulan Januari ini, purnamanya terjadi pada 21 Jan 2019 pukul 12.16 WIB. Tepat 12.43 jam sesudah puncak purnama tersebut, atau pada 22 Januari 2019 pukul 02.59 WIB, Bulan akan berada pada jarak 357.342 kilometer dari Bumi. Selain itu, pada purnama tersebut, terjadi peristiwa gerhana Bulan yang sayangnya tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia,” kata Siswanto kepada Cendana News,  Minggu (20/1/2019).

Gerhana ini hanya dapat diamati di wilayah Eropa, Afrika, Amerika, dan sebagian kecil Asia bagian Timur Laut.  Sebulan berikutnya, yaitu pada 19 Februari 2019 pukul 22.53 WIB, Bulan akan kembali dalam fase purnama. Tepat 6.51 jam sebelumnya, atau pada 19 Februari 2019 pukul 16.02 WIB, Bulan berada pada jarak 356.761 kilometer dari Bumi.

Posisi itu merupakan posisi terdekat satelit alami Bumi tersebut di sepanjang 2019.  “Jika cuaca cerah, objek langit ini sangat baik untuk diamati detail permukaannya, mengingat saat tersebut akan lebih jelas teramati jika dibandingkan dengan saat bulan dalam posisi terjauh dari Bumi (Bulan di apoge), yang akan terjadi pada 14 September nanti,” ujar Siswanto lebih lanjut.

Lihat juga...