Pemanfaatan Limbah Biogas, Solusi Persoalan Energi bagi Peternak

Editor: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Sejumlah warga mendapatkan manfaat dengan adanya pemasangan instalasi biogas.

Salah satunya adalah Sugi (49) Ketua kelompok Tani “Mekar Sari’ Desa Leksana, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejak September tahun lalu rumahnya telah memanfaatkan biogas yang diolah dari limbah kotoran ternak sapi yang banyak terdapat di desanya.

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, mencoba menerapkan teknologi biogas untuk mengolah kotoran ternak sebagai upaya pengenalan teknologi biodigester di kampung tersebut.

Di desa ini hampir sebagian besar penduduk memiliki hewan ternak sapi dan kambing yang selama ini kotoran sapinya belum dimanfaatkan secara optimal.

Penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayuran, selama ini membuang kotoran sapi di sekitar rumah yang dibiarkan mengering. Hingga dijadikan kompos untuk dibawa ke ladang mereka masing-masing.

Sugi menuturkan, saat ini, baru keluarganya saja yang mendapat program pemasangan teknologi biogas dari UGM tersebut.

Sugi (49) Ketua Kelompok Tani “Mekar Sari’ Desa Leksana, Karangkobar menunjukkan instalasi biogas (Foto: Ist)

Ia pun berharap, keluarga yang lain bisa mendapatkan bantuan yang sama sehingga mereka bisa memanfaatkan kotoran ternak sapi tersebut.

“Masing-masing punya ternak, tinggal dipasang alatnya lagi,” ujarnya.

Bapak dari dua anak ini menuturkan, kompor biogas dimanfaatkan untuk kegiatan masak di dapur. “Seperti masak air, sayuran, dan gorengan,” katanya.

Agar gas metan dari kotoran sapi yang ditampung di samping rumahnya selalu mengalir ke dapurnya, Sugi setiap hari selalu rajin mengumpulkan kotoran sapi yang berada persis di depan rumahnya.

Lihat juga...