Operasionalisasi Minimum NYIA Tetap Diupayakan April 2019
YOGYAKARTA – Operasionalisasi minimum Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, tetap diupayakan terealisasi April 2019.
“Kami upayakan mudah-mudahan berhasil, tetapi itu bukan yang utama. Kalau secara menyeluruh sekarang (pembangunan bandara) kurang lebih sudah 30 persen, kalau yang April kira-kira sudah 60 persen,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, seusai menggelar Rapat Progres Pembangunan Bandara Kulon Progo di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/1/2019).
Pengoperasian minimum NYIA tetap diupayakan April 2019, mengingat banyaknya permintaan untuk penerbangan internasional, termasuk untuk penerbangan haji. Kendati demikian, target April bukan satu-satunya tujuan yang dicanangkan dalam pengoperasian bandara tersebut. “Saya tidak ngomong pesimis (operasional minimum pada April), tetapi itu menjadi second alternatif lah, ya,” tandasnya.
Budi Karya menyebut, NYIA akan beroperasi, apabila juga dilengkapi dengan akses kereta api. Ada beberapa sekenario yang menurutnya, telah disiapkan untuk akses kereta api. Skenario paling ideal, adalah dari Yogyakarta menuju NYIA, kereta api akan melewati Stasiun Kedundang, kemudian belok ke kiri, menempuh jarak sekira tiga kilometer menuju NYIA. “Nanti memang ada rel kereta dari Kedundang menuju bandara tiga sampai lima kilometer,” jelasnya.
Namun demikian, apabila dari Stasiun Kedundang ke NYIA belum bisa terhubung, maka untuk sementara kereta api akan berhenti di Stasiun Wojo. “Jadi dari Yogyakarta ke Stasiun Wojo menggunakan kereta api. Dari Wojo ke NYIA nanti memakai shuttle bus, nanti biar Angkasa Pura (AP) 1 yang bekerja sama dengan Damri,” tambahnya.