Gantungan Kunci Ala Maumere yang Memikat

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Kerajinan gantungan kunci, dengan motif khas Kabupaten Sikka, berpotensi menjadi salah satu kerajinan tangan yang banyak digemari. Kreasi warga Sikka tersebut, mulai banyak diminati karena harga jualnya tergolong murah, dan terjangkau berbagai kalangan.

Purwiji Ningrum,pengrajin gantungan kunci di kota Maumere yang memiliki karyawan kaum difabel. Foto : Ebed de Rosary

Banyaknya peminat, mendorong perajin di Kabupaten Sikka, mulai fokus memproduksi dan menjual kerajinan gantungan kunci. Pesanan berdatangan bukan, hanya dari Kabupaten Sikka, tetapi juga dari luar daerah. “Sementara ini saya fokus membuat gantungan kunci, sebab harganya murah dan terjangkau. Siapa saja bisa membelinya dengan harga Rp5 ribu rupiah,” sebut Purwiji Ningrum, perajin gantungan kunci, Selasa (8/1/2019).

Dikatakan Nining, sapaannya, untuk gantungan kunci dari bahan kayu jati putih, tersedia bermacam-macam model. Ada yang berbentuk botol, salib, lonceng, boneka dan gendang. Ukuran kecil dijual Rp5 ribu, sementara untuk ukuran besar dihargai Rp10 ribu per buahnya. Ada pula, gantungan kunci berbahan mika yang diukir, serta berbentuk dompet dari kain tenun. Untuk dompet dijual Rp10 ribu sebuahnya.

Semua bahan yang digunakan, termasuk kayu jati putih, berasal dari bahan limbah pabrik. Untuk mendapatkan kayu, dengan membeli kayu jati bekas potong di Kabupaten Ngada. Murahnya harga, membuat produk tersebut selalu laris dibeli berbagai kalangan. “Banyak guru-guru yang mengambilnya untuk dijual di sekolah dan dilingkungan tempat tinggalnya. Ada juga yang dijual di toko, tetapi penjualan rutin dilakukan setiap hari Sabtu saat car free day,” ungkapnya.

Lihat juga...