Engkong Ridwan, Seniman Bekasi Pensiunan PNS

Editor: Koko Triarko

Ridwan Marhid, Ketua Dewan Kesenian Bekasi -Foto: M Amin

BEKASI – Ridwan Marhid dikenal sebagai seorang sastrawan, pelukis dan pensiunan Pengawai Negeri Sipil (PNS). Di Bekasi Raya, namanya tak asing lagi, karena sejak 2005 sampai sekarang, dipercaya sebagai Ketua Dewan Kesenian Bekasi (DKB).

Akrab disapa Enkong Ridwan, jarang yang tahu, bahwa ia memiliki bakat melukis sejak kecil. Di usia mudanya, banyak dihabiskan untuk melukis sampai berkeliling mengikuti pameran karya di Jawa Barat.

Ia juga sudah beberapa kali menulis naskah drama dan puisi sebagai salah satu karyanya. Tak heran, jika di Bekasi, ditanya siapa sosok seniman atau budayawan, maka orang akan tertuju pada satu nama, Engkong Ridwan.

Bagi Engkong Ridwan, berkesenian bagian dari rutinitas yang dijalani. Melalui seni, ia bisa berkumpul dan membentuk komunitas lukis setiap Minggu di halaman rumahnya. Tapi, satu hal yang mengusik hatinya, soal pengakuan budayawan.

Menurutnya, budayawan adalah pengakuan dari orang lain, bukan dari diri sendiri.

“Soal sebutan budayawan atau figur budayawan, itu harus datang dari orang lain. Terkadang saya risih melihat orang menulis nama sendiri dan ada dalam kurung mengakui dirinya budayawan,” ujar Engkong Ridwan, yang saat ini memasuki usia 62 tahun.

Mengisi masa pensiunnya, Ridwan membuat perkumpulan dari berbagai kalangan yang dinamakan OTS, atau kumpulan pelukis On The Spot. Setiap minggu berkumpul untuk berkarya dan berdiskusi soal lukisan, sastra dan lainnya.

Enkong Ridwan dulu dikenal sebagai pelukis idealis, karena ia tidak pernah memasang tarif dari setiap lukisannya. Bahkan, jika ada yang menginginkan lukisannya dengan bayaran mahal, pun kerap ditolak. Dia mengaku itu mungkin suatu misteri seseorang dalam menghargai karya.

Lihat juga...