Dekan FKUI Sebut Penderita Kanker Tidak Bisa Dikatakan Sembuh
Terapi itu, katanya, dilakukan dengan tindakan nyeri kankernya dikurangi, nafsu makannya diperbaiki, gejala mual dan muntah dikurangi. Pasien bisa melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri.
Prinsip terapi paliatif hanya mengurangi dampak dari perjalanan kanker yang ada. Walau perkembangan tehnologi dan temuan obat-obat baru kanker akan memperbaiki kualitas hidup dan tingkat ketahanan pasien kanker tersebut.
Untuk kanker usus besar stadium empat tingkat ketahanan hidup survival untuk lima tahun hanya 11 persen, artinya lebih kurang hanya satu dari 10 pasien kanker stadium empat tersebut yang bertahan hidup dalam lima tahun ke depan.
Pada praktiknya dokter tidak bisa menyebut berapa lama lagi seseorang bisa bertahan hidup karena sakit kankernya, tetapi yang dinilai adalah kesempatan pasien tersebut tetap bertahan hidup dalam lima tahun ke depan. Bagi pasien kanker dan keluarga mengetahui angka survival rate atau tingkat ketahanan hidup itu penting.
“Tetapi mengetahui angka survival rate juga bisa membuat pasien kanker lengah. Misal seseorang yang diketahui hanya menderita kanker stadium satu yang sudah diobati menjadi lengah karena merasa harapan hidupnya lebih baik dan meninggalkan gaya hidup sehat dan tidak kontrol. Selain itu pasien dan keluarga harus mengetahui risiko yang bisa dihandiri untuk suatu penyakit kanker karena risiko ini bisa berbeda-beda,” ujar Ari.
Contohnya untuk kanker nasofaring faktor diet juga penting, antara lain untuk menghindari makanan yang asin, terutama ikan asin atau daging yang dipanggang dan diasinkan. Sebaliknya risiko kanker akan berkurang pada pasien yang mengonsumsi kacang-kacangan, sayur, buah dan menghindari daging merah dan produk susu. Merokok, baik pasif maupun aktif serta peminum alkohol juga berisiko untuk terjadinya kanker nasofaring. [Ant]