Petani Cabai di Lamsel Keluhkan Anjloknya Harga Jual

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah petani cabai merah keriting di wilayah Lampung Selatan, mengeluhkan anjloknya harga jual. Sejak awal Desember lalu, harga jual turun pada angka Rp13.000 per kilogram, dan pada akhir Desember ini semakin terpuruk hingga Rp17.000 per kilogram.

Mahmudi, salah satu pengelola lahan cabai milik Dayat, warga Dusun Buring, Desa Sukabaru, menyebut, pada musim tanam tahun lalu, harga cabai per kilogram pernah mencapai Rp35.000, pada Agustus mencapai Rp25.000. Namu, pada awal Desember ini, harga mulai pada angka Rp13.000, dan kini bertengger pada angka Rp17.000 per kilogram.

Seperti penanaman cabai merah keriting pada tahun sebelumnya, ia selalu memprediksi harga cabai merah keriting selalu menjanjikan. Petani cabai merah keriting bahkan pernah menikmati harga cabai Rp40.000 per kilogram. Harga tersebut terjadi pada awal tahun lalu dalam kondisi lahan pertanian di wilayah lain, terutama pulau Jawa, sedang banjir. Pasokan yang berkurang, membuat harga cabai merah di pasaran saat itu ikut melonjak.

Mahmudi, salah satu warga yang ikut menyortir cabai merah keriting milik Dayat, warga desa Sukabaru Lampung Selatan -Foto: Henk Widi

“Jelang akhir tahun ini, sejumlah lahan pertanian di pulau Jawa kondisinya cukup bagus, sehingga pasokan melimpah, imbasnya harga ikut anjlok untuk kebutuhan pasar lokal, dan sejumlah pasar di Sumatra, terutama ke Padang, Sumatra Barat,” terang Mahmudi, saat ditemui Cendana News, Senin (31/12/2018).

Prediksi meleset petani cabai akan memperoleh harga menjanjikan pada akhir tahun dan tahun baru, kata Mahmudi, juga disebabkan faktor penyakit.

Lihat juga...