Umat Katolik Lamsel Lestarikan Tradisi Peringatan Arwah
Editor: Mahadeva WS
LAMPUNG – Umat Katolik di Lampung Selatan, menggelar Misa pengenangan arwah semua orang beriman, di gereja Santo Petrus dan Paulus Pasuruan, Penengahan, Lampung Selatan, Jumat (2/11/2018).
Ratusan umat Katolik dari Desa Kelaten, Pasuruan serta sejumlah wilayah lain, mengikuti misa di gereja, untuk mengenang arwah semua orang beriman, yang menjadi tradisi gereja Katolik di seluruh dunia, untuk menghormati, mengenang, dan mendoakan orang yang sudah meninggal.
Pastor Wolfram Safari Pr, pada Misa pengenangan arwah semua orang beriman menyebut, gereja mempertahankan tradisi tersebut. Hal itu dikarenakan, tradisi pengenangan arwah sebagai pengingat, bahwa semua manusia akan kembali kepada sang Pencipta. Sesuai tradisi, kegiatan tersebut digelar sepanjang November. Setiap tahun, Gereja Katolik akan mendoakan semua arwah orang beriman, diantaranya keluarga dan kerabat. Doa selama sembilan hari berturut turut (novena), bagi keluarga yang sudah meninggal, juga didaraskan setiap keluarga.
Peringatan atau tradisi pengenangan arwah semua orang beriman, sesuai tradisi Alkitabiah, atau berdasarkan Alkitab. Mengacu pada bacaan Alkitab, Kitab 2 Makabe 12:43-46, dikisahkan bahwa panglima perang Israel bernama Yudas, seusai menguburkan tentara yang gugur, menyuruh mengumpulkan uang di tengah pasukan.
Uang tersebut dipergunakan sebagai persembahan penghapus dosa. Perbuatan tersebut menjadi harapan bahwa orang yang gugur akan bangkit. “Harapan bahwa orang yang sudah meninggal akan dibangkitkan, sekaligus menjadi tradisi karena pahala yang indah akan diberikan, bagi yang masih hidup ikut mendoakan supaya dilepaskan dari dosa,”terang Pastor Wolfram Safari, dalam homili atau kotbah Misa Pengenangan arwah semua orang beriman, Jumat (2/11/2018) petang.