Tutut Soeharto: Pesantren Benteng Moral Bangsa

Jurnalis: Koko Triarko

Tutut Soeharto dan Mamiek Soeharto tengah meninjau operasi katarak gratis. Foto: Ist

Lalu pada 1973, namanya diubah menjadi Ponpes Al-Ishlah, yang berarti ‘perbaikan’, dan luasannya berkembang menjadi 10 hektare.

“Dan, Ponpes Al-Ishlah sebagaimana pondok pesantren lain di Indonesia pada saat ini, tidak hanya mengajarkan pendidikan agama, namun juga mengajarkan wawasan pengetahuan sebagaimana pendidikan formal, sekaligus melengkapi peserta didiknya dengan keterampilan,” ujar Mbak Tutut Soeharto.

Lihat juga...