Pelayanan Donor Darah Kotim Terganggu Pemadaman Listrik

Ilustrasi. Petugas PMI tengah mengambil darah Dok. CDN

“Jika listrik padam pada malam hari maka harus ada petugas yang berjaga untuk menghidupkan genset serta mengawasi agar suhu bank darah atau lemari dingin penyimpan darah tetap bertahan sesuai standar dan platelet agitator tetap bergerak,” jelas Yuendri.

Selain masalah listrik, kata dia, pihak Unit Donor Darah PMI Kotim juga dibebani masalah lain. Mereka harus susah payah berkeliling mencari bahan bakar minyak jenis pertalite untuk genset karena stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terdekat di kawasan tersebut menolak menjual pertalite dengan jumlah yang dibutuhkan PMI.

Yuendri mengaku bingung dengan penolakan itu, padahal pelayanan yang dilakukan Unit Donor Darah PMI Kotim adalah untuk kemanusiaan. Apalagi, yang dibutuhkan adalah bahan bakar minyak jenis pertalite, bukan premium.

“Kami berharap kondisi yang dihadapi Unit Donor Darah PMI Kotim menjadi perhatian semua pihak supaya bersama-sama membantu agar pelayanan kemanusiaan di lembaga sosial itu bisa berjalan lancar dalam membantu masyarakat,” ucapnya.

Meski begitu, Yuendri bersyukur saat ini cadangan darah di Unit Donor Darah PMI Kotim masih aman. Stok tersebut hasil donor darah warga sebelum terjadi pemadaman bergilir listrik.

Stok darah pada Minggu pukul 07:42 WIB sebanyak 180 kantong, terdiri golongan A 34 kantong, golongan B 87 kantong, golongan O sebanyak 40 kantong dan golongan AB 19 kantong. Sedangkan stok darah di trauma center RSUD dr Murjani Sampit terdiri golongan A sebanyak 3 kantong, B 8 kantong, O sebanyak 10 kantong dan AB sebanyak 4 kantong, demikian Yuendri. [Ant]

Lihat juga...