Pelayanan Donor Darah Kotim Terganggu Pemadaman Listrik
SAMPIT — Pemadaman listrik secara bergilir yang cukup lama dalam empat hari terakhir, membuat pelayanan donor darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi terganggu.
“Daya genset yang kami miliki terbatas, sedangkan genset kapasitas lebih besar bantuan pihak lain, belum tiba. Makanya daya genset kami prioritaskan untuk yang urgen. Untuk pengolahan darah, dayanya tidak mencukupi,” kata Kepala Unit Donor Darah PMI Kotawaringin Timur (Kotim) dr Yuendri Irawanto di Sampit, Minggu (4/11/2018).
Menurut Yuendri, pemadaman listrik saat ini lebih parah dibanding biasanya. Setiap kali giliran pemadaman, listrik padam antara 8 hingga lebih dari 10 jam sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk pelayanan donor darah.
Unit Donor Darah PMI Kotim memprioritaskan daya genset mereka untuk hal urgen yaitu bank darah atau lemari dingin penyimpan darah dan mesin penyimpanan trombosit karena ada alat yang harus terus bergerak selama 24 jam penuh.
“Beberapa hari terakhir listrik padam saat jam kerja sehingga pelayanan donor darah tidak bisa dilakukan. Banyak pendonor yang akhirnya batal mendonorkan darah karena jika dipaksakan maka darah mereka tidak bisa diolah karena daya genset tidak mampu untuk pengoperasian peralatan penyaringan dan pengolahan darah,” katanya.
Dia mengatakan pengolahan trombosit hanya bisa dilakukan pada darah diambil kurang dari 6 jam. Kalau listrik hidup setelah lebih dari 6 jam, maka pengolahan trombosit tidak bisa lagi dilakukan.
Selain itu, katanya, darah pendonor juga harus dilakukan uji saring dengan mesin Eclia. Kalau listrik padam maka donor saat itu tidak bisa dilakukan pemeriksaan karena harus menunggu listrik hidup.