Menikmati Rasa Berbeda dari Teri Goreng Tepung

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

MAUMERE — Saat awal musim hujan tiba, biasanya sejak Oktober, daerah pantai selatan pulau Flores mulai dibanjiri dengan ikan teri. Di setiap tempat pendaratan ikan terdapat banyak perahu nelayan yang akan menjualnya.

“Biasanya bulan Oktober sudah mulai banyak yang jual ikan teri di TPI Alok Maumere, tapi harganya masih sedikit mahal. Satu jumpul biasa dihargai Rp10 ribu dan kalau beli tiga bisa dapat Rp20 ribu,” ungkap Veronika Kensia, warga kota Maumere, Sabtu (3/11/2018).

Maria Magdalena, warga kota Maumere yang biasa menyajikan ikan teri goreng tepung. Foto : Ebed de Rosary

Dikatakan Veronika, warga kota Maumere jarang yang suka mengkonsumsi ikan teri, baik basah maupun kering. Masyarakat lebih menyukai ikan selar atau laying yang juga dijual murah.

“Ini yang membuat harga ikan teri biasanya sangat murah mulai November hingga Februari setiap tahunnya. Biasanya dibeli pedagang dan dijemur untuk dijual kembali,” ungkapnya.

Namun kali ini, Cendana News pun diajak mencicipi nikmatnya ikan teri yang digoreng menggunakan tepung yang jarang sekali disajikan oleh warga kota Maumere.

“Biasanya ada tiga jenis ikan teri yang berbeda ukuran. Ada ikan teri dari ikan Sarden kecil, ada juga jenis lainnya yang berukuran lebih besar namun rasanya pun hampir sama,” sebut Maria Magdalena, warga Maumere yang menghidangkan teri goreng tepung, Sabtu (3/11/2018).

Untuk membuat teri goreng tepung, jelas Maria, pilih ikan teri yang benar-benar masih segar dan tidak hancur sehingga mudah dalam mengolahnya. Jumlahnya pun tidak terlalu banyak, cukup satu piring mangkuk saja, sekitar setengah kilogram.

Lihat juga...