Hama Walang Sangit, Turunkan Produksi Padi di Lamsel
Editor: Satmoko Budi Santoso
Proses penanaman padi tidak serentak dimana sebagian petani sudah melakukan proses pemanenan membuat hama walang sangit berpindah.
Sebagian petani yang sudah melakukan panen satu bulan sebelumnya, disebut Herman, mengalami penurunan produksi hingga 20 persen akibat hama walang sangit. Sebagian petani yang sudah melakukan proses panen lebih awal selain mendapat serangan hama walang sangit juga terkena hama wereng.
Pada masa tanam ketiga (MT3) terakhir menunggu masa panen ia menyebut hasil panen bisa menurun akibat hama walang sangit tersebut.
Petani lain yang terlebih dahulu melakukan pemanenan, Hardi, mengaku hama walang sangit membuat hasil panen berkurang. Lahan seluas seperempat hektar yang kerap menghasilkan satu ton gabah kering panen (GKP) hanya menghasilkan delapan kuintal GKP.
Meski bobot padi yang dipanen cukup baik namun akibat hama walang sangit, bulir padi sebagian kosong dan bagian beras tidak berwarna putih sempurna.,
Hasil panen padi miliknya bahkan akan digunakan sebagian untuk stok hingga panen berikutnya. Harga GKP di level petani yang semula Rp4.900 per kilogram atau Rp490.000 per kuintal turun menjadi Rp4.800 per kilogram atau Rp480.000 per kuintal.
Harga tersebut diakuinya bisa lebih turun memperhitungkan kondisi gabah yang dipanen. Sebab gabah yang terkena hama walang sangit memiliki kualitas lebih rendah, dibandingkan gabah tidak terserang hama walang sangit.