Energi Bersih, Tekan Pemanasan Global

Menurut dia, Denmark mulai melakukan transisi energi bersih di era 1970-an, saat masih 90 persen menggunakan minyak bumi sementara harganya melonjak tajam. Saat itu pemerintah Denmark memutuskan untuk mengurangi impor bahan bakar fosil.

“Jadi kasusnya sama dengan Indonesia, awalnya tidak hanya soal ‘hijau’ saja,” katanya.

Selanjutnya, Denmark tidak hanya berupaya mengalihkan penggunaan energinya ke energi terbarukan, tetapi juga ingin menurunkan konsumsi energi.

Denmark melakukan transisi dari energi kotor ke bersih dalam kurun waktu 20 tahun. Sepakat dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan, Kristeensen mengatakan, hal yang berat dalam transisi ke energi bersih adalah investasi untuk pembangunan fasilitas yang mahal.

“Isu teknologi dan dimensi lainnya memang juga menjadi pembahasan di Denmark saat melakukan transisi energi. Tapi secara politik, 20 tahun terakhir komitmen tetap sama yakni menggunakan energi bersih,” kata Kristeensen.

Upaya untuk mengalihkan penggunaan batubara dan minyak bumi jelas dilakukan.

“Insentif di awal transisi diberikan dan sekarang pasarnya sudah matang sehingga industri sudah bergerak dengan sendirinya,” lanjutnya.

Kristeensen bahkan menyebut, harga lelang untuk pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Bayu (PLTB) di lepas pantai di negaranya semakin hari semakin turun. Dalam empat hingga lima tahun terakhir semakin banyak yang mengikuti lelang.

Alhasil, saat hendak mendarat di Bandar Udara Kopenhagen pada musim dingin berkabut akan tampak kincir-kincir angin raksasa berjajar di tengah laut yang bayangannya terlihat bak Jaeger, robot humanoid raksasa dalam film Pacific Rim.

Lihat juga...