TMII Pusat Revolusi Mental
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Kepala Bidang Sejarah dan Warisan Dunia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Dohardo Pakpahan, mengatakan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan sarana rekreasi dan edukasi yang menampilkan khazanah budaya yang memersatukan bangsa.
Oleh karena itu, Kemenko PMK ingin menjadikan TMII sebagai pusat revolusi mental, disamping kementerian lainnya.
“TMII mau kita jadikan pusat rehabilitasi mental untuk mewujudkan manusia beradab,” ujar Dohardo kepada Cendana News, di Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Oleh karena itu, Kemenko PMK berharap agar apa yang ada di TMII dijadikan media untuk mewujudkan manusia Indonesia beradab dan siap untuk mengikuti perkembangan zaman.
Terkait dengan museum yang ada di TMII, Dohardo mengharapkan, agar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengoptimalkan fungsi museum tersebut.

“Jangan kita berharap TMII yang mempengaruhi museum, tapi museumlah yang memberikan nilai tambah kepada TMII. Ke-20 museum di TMII ini merupakan satu obyek wisata budaya terbesar di dunia dan Asia,” tandasnya.
Namun demikian, sebut dia, kalau penampilan museum tidak diperhatikan, maka yang ditakutkan justru keberadaan museum membuat orang tidak tergerak hatinya untuk datang ke TMII.
Sebelum tahun 2017 dari catatan Kemenko PMK, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke TMII hanya 50 ribu orang. Dan tahun 2017 meningkat menjadi 100 ribu orang. Sedangkan target dari pemerintah tahun 2019 kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 20 juta.