Pemprov DKI Percepat Rencana Pembangunan ITF Sunter

Editor: Koko Triarko

Gubernur DKI, Anies Baswedan, usai melakukan sidak reklame di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018). 
JAKARTA – Gubernur DKI, Anies Baswedan, akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara. Menurut Anies, pada fase pertama pembangunan diharapkan bisa menampung 2.000 ton sampah per hari. 
“Total sampah di Jakarta  per hari, antara 7-8 ribu ton,” kata Anies, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).
Percepatan proyek ITF itu, tidak lepas dari kisruh pengelolaan sampat dengan pemerintah Kota Bekasi. Kamis lalu, 51 truk sampah DKI dilarang masuk ke TPST Bantargebang oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Anies tidak ingin masalah itu berulang-ulang terjadi. Dengan adanya ITF Sunter, dia berharap, pengolahan sampah di Jakarta dapat tertangani dengan baik. “Sehingga masalah-masalah seperti ini (dengan Bekasi) tidak perlu terjadi,” ujar Anies.
Anies mengungkapkan, jumlah sampah di Jakarta bergantung dengan musim tertentu. Selama ini, sampah di Jakarta bisa mencapai 8.000 ton setiap harinya. “Jadi, sampah di Jakarta ini berkisar antara 7.000 hingga 8.000 ton per hari. Range-nya tergantung musim dan lain-lain, kita di tempat yang pertama yang di Sunter, insyaallah bisa mengolah 2.000 ton,” ujarnya.
Sebelumnya, Anies menyampaikan, peletakan batu pertama (ground-breaking) proyek ITF Sunter pada awal 2019, supaya sampah di DKI dapat terkelola dengan lebih baik.
“Insyaallah akhir tahun mudah-mudahan atau paling telat awal tahun, kami akan bisa groundbreaking di Sunter,” ujarnya, kemarin malam.
Pembangunan ITF Sunter merupakan salah satu realisasi UU No. 18 Tahun 2016, tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah yang diterapkan pada tujuh kota di Indonesia.
Sejalan dengan UU tersebut, DKI telah menerbitkan Pergub Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota, dengan menunjuk Jakpro sebagai pelaksananya.
Rencananya, setelah proyek ITF Sunter rampung, akan dibangun empat ITF di lokasi yang berbeda.
Pemprov DKI menggandeng investor Finlandia dalam upaya mengelola sampah. Sejak 2016, Pemprov DKI resmi menjalin kerja sama pembangunan pengelolaan sampah berkelas Internasional alias Intermediate Treatment Facility (ITF).
Proyek ITF Sunter terkendala saat era mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke). Penyebabnya, Mahkamah Agung (MA) membatalkan Peraturan Presiden (Perpres) 18/2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Kemudian Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, pihaknya akan melanjutkan kembali pembangunan ini. Rencananya, pembangunan ITF tersebut nantinya akan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Saat ini, menurut dia, rencana kelanjutan untuk pembangunan ITF Sunter masih terus dibahas bersama mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, mengingat Pembangunan ITF itu merupakan program lama.
Di samping melanjutkan rencana pembangunan ITF Sunter, dia menuturkan program lain yang akan dilakukan, yaitu mengenai rencana penempatan para Petugas Harian Lepas (PHL) di sejumlah lokasi.
Nantinya, Dinas Kebersihan akan melakukan pemetaan untuk titik-titik lokasi yang banyak sampah. Di situ, petugas akan melakukan pembersihan.
Lihat juga...