OJK Jember Ajak Santri dan Mahasiswa Nabung Saham

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JEMBER — Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi. Sayangnya, sejauh ini minat untuk berkecimpung dinilai masih sangat rendah.

Berdasarkan data yang dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan, jumlah investor saham per Agustus 2018 sebanyak 728.480 orang dari 265 juta jiwa penduduk Indonesia. Di Jawa Timur mencapai 89.173 orang dan di Kabupaten Jember sendiri hanya sejumlah 2.409 orang.

Kepala OJK Jember, Azil Noerdin Syah. Foto: Kusbandono

“Secara Nasional, jumlah investor saham hanya di kisaran 700 ribuan orang saja,” terang Kepala OJK Jember, Azil Noerdin Syah usai kegiatan sekolah Pasar Modal di Kampus STIE Mandala Jember, Rabu (10/10/2018).

Melihat data di atas, lanjut Azil, tingkat inklusi pasar modal paling rendah dibandingkan sektor keuangan lainnya. Dari survey 2016 lalu, tingkat inklusi pasar modal masih dikisaran 1,5 persen. Angka tersebut masih sangat jauh dibandingkan dengan inklusi sektor keuangan lainnya, seperti perbankan yang mencapai 60 persen lebih.

OJK juga mengajak sejumlah elemen masyarakat, mulai kalangan pondok pesantren, mahasiswa, birokrat, ibu rumah tangga, termasuk juga kalangan jurnalis untuk terjun dalam pasar modal.

“Kemarin kita sudah sosialisasi kepada kalangan santri A-Qodiri, kepada aparatur desa, wartawan dan juga ibu PKK. Sekarang kita sosialisasikan kepada adik-adik mahasiswa,” terang Azil.

Tujuan dari sosialisasi pasar modal ini tidak lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang investasi saham. Sebab selama ini masih banyak masyarakat yang salah persepsi.

Lihat juga...