Kerajinan Bunga Hias Kering Laris di Maluku Expo

Ilustrasi warga menjemur sabut kelapa bahan kerajinan bunga hias kering - Foto: Dok. CDN

AMBON — Produk kerajinan bunga hias kering laris dibeli pengunjung Maluku Expo 2018 yang diselenggarakan untuk memeriahkan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional Pertama di Ambon.

“Aneka bunga kering dari bahan daun koli, sabut kelapa serta biji-bijian yang telah dikeringkan, merupakan produk yang paling laku diburu pengunjung Maluku expo,” kata pemilik usaha Gensuha Craft, Vony Risakotta di Ambon, Selasa (30/10/2018).

Menurut dia, sejak hari pertama pameran, bunga hias kering paling laris diburu pengunjung, karena harga yang relatif murah.

“Bunga hias kering dijual Rp5 ribu per tangkai, hingga hari terakhir pameran kami telah menjual ratusan tangkai bunga hias dan kerajinan tangan lainnya dengan omzet mencapai Rp5 juta ,” katanya.

Vony mengatakan, kerajinan bunga kering merupakan pemanfaatan bahan dari alam yang sudah menjadi limbah.

Tetapi dengan merangkai bunga sedemikian rupa dan diberikan berbagai macam asesoris bisa menjadi barang kerajinan dan hiasan bernilai seni.

“Kerajinan bunga kering telah menjadi peluang bisnis bagi kami, dengan memanfaatkan barang limbah dan tidak terpakai diolah menjadi barang berharga dan banyak diminati masyarakat,” ujarnya.

Selain bunga hias, kerajinan biji-bijian yang telah dikeringkan, batok kepala dan kulit jagung juga diminati warga.

Beragam kerajinan yang terdiri dari sembilan item variasi bentuk produk dijual dengan beragam harga, yakni dimulai dari Rp5 ribu hingga Rp150 ribu.

“Kami menyiapkan beragam produk tergantung permintaan, bukan hanya saat pameran tetapi kami juga memasarkan di dalam maupun luar negeri,” katanya.

Lihat juga...