Jakarta Harus Jadi Lokomotif Wisata Halal Dunia

Editor: Koko Triarko

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Riyanto Sofyan. -Foto: Sri Sugiarti
JAKARTA – Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Riyanto Sofyan, mengatakan, Jakarta memiliki destinasi wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata alam, sejarah dan budaya.
Menurutnya, sebagai ibu kota negara, Jakarta adalah tujuan dari banyak wisatawan mancanegara (wisman). Maka, destinasi di Jakarta harus dilengkapi, termasuk dengan wisata halal.
Terlebih, kata Riyanto, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menargetkan Ibu Kota Jakarta menjadi destinasi halal di Indonesia yang bisa diwujudkan pada 2020.
“Jakarta harus jadi lokomotif wisata halal di Indonesia, bahkan di dunia. Sehingga dua juta  kunjungan wisma Muslim pada 2021 yang ditargetkan Pemprov DKI Jakarta, tercapai,” kata Riyanto kepada Cendana News, di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Apalagi, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta ingin mewujudkan Jakarta 2021 “Integrated World Class Halal Tourism Destination”. Tentunya ini menjadi langkah besar untuk memajukan pariwisata Indonesia.
Tercatat sepanjang 2017, sebanyak 186.303 wisatawan asal Timur Tengah berkunjung ke Jakarta. Umumnya mereka berasal dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain.
Jakarta, sebut Riyanto, memiliki keragaman budaya Islam yang luar biasa. Terbukti banyak bangunan peninggalan sejarah yang menunjukkan jejak perkembangan Islam.
Di antaranya, Masjid Al Alam Marunda dan Cilincing yang dibangun pada 1527, Masjid Pangeran Jayakarta As Salafiyah yang dibangun pada 1620, dan Masjid Luar Batang di Penjaringan Jakarta Utara yang dibangun pada 1736.
Jakarta juga memiliki beberapa kawasan yang dinilai layak untuk pengembangan destinasi pariwisata halal. Yaitu, Kota Tua, Monas, Situ Babakan,  Kepulauan Seribu dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang sarat dengan ragam budaya bangsa.
Destinasi-destinasi wisata tersebut merupakan yang terbaik di Jakarta, yang sudah sangat dikenal di kalangan wisman.
Menurutnya, pengembangan destinasi halal di tempat-tempat ini pasti memiliki value yang tinggi, dalam upaya meningkatkan wisma berkunjung ke Jakarta.
“Kita harus ciptakan destinasi pariwisata halal berkualitas di Jakarta. Jakarta harus jadi ikon halal di dunia,” ujar Komisaris Utama Hotel Sofyan, ini.
Namun demikian, jelas dia, untuk mewujudkan itu ada standar yang akan diterapkan. Yakni, Desain, Strategi, Rencana dan Aksi (RSRA) yang dibuat harus sesuai dengan global standar pariwisata halal, yaitu Global Muslim Travel Index (GMTI).
“GMTI ini acuan, agar kekuatan destinasi wisata dapat diukur dan dibandingkan dengan destinasi-destinasi di negara lain,” tandasnya.
Untuk tiga prioritas pengembangan wisata halal untuk Jakarta, yaitu, pengembangan Kepulauan Seribu sebagai solusi pariwisata bahari, muwujudkan Halal Shopping Mall dan Culinary dan menjadikan 1.000 halal certified guide sebagai standar baru pariwisata Jakarta.
“Produk wisata halal itu bisa alam, seperti Kepulauan Seribu, ekosistem wisatanya bisa petualangan. Selain itu, wisata budaya, religi, kuliner, wisata belanja, dan wisata buatan. Wisata halal di Jakarta itu yang bisa kita garap,” ujarnya.
Konsepnya, menurut dia, sangat sederhana. Area wisata tersebut harus ramah muslim dengan menjamin kenyamanan dan ketertiban pengunjungnya. Seperti tersedia fasilitas ibadah dan makanan serta minuman halal. Juga yang tak kalah penting adalah kamar mandi yang bersih dengan air kran mengalir.
“Produk dan pelayanan jasa usaha serta obyek wisata harus kondusif gaya hidup halal,” pungkasnya.
Lihat juga...