Honor Penari Ratoh Jaroe, Selesai

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Ini jadi pembelajaran buat kami juga. Jadi kalau ke depan ada pola seperti ini lagi, kami meminta agar uangnya bisa masuk langsung ke rekening peserta didik,” ucap Bowo.

Dia menilai, pengelolaan uang oleh siswa sendiri bisa meminimalisir berulangnya kejadian semacam ini. Dengan dikelola sendiri, Bowo mengatakan para siswa bisa menentukan anggaran untuk operasional kelompok tari.

“Memang akhirnya untuk SMA Negeri 46 Jakarta itu ditambah (honornya), karena minggu sebelumnya pihak sekolah sudah dipanggil juga bersama Pak Kabid (Kepala Bidang). Kami meminta agar mereka memberikan penjelasan kepada peserta didik hingga tuntas,” jelas Bowo.

Selain itu dia juga menyarankan ke depan, honor tersebut ditransfer langsung ke rekening siswa saja. Namun, konsekuensinya siswa harus mau mengeluarkan biaya sendiri saat latihan.

“Semuanya dikelola oleh peserta didik sendiri. Jadi kalau ada perlu biaya transportasi, mereka keluar sendiri juga. Itu yang jadi pembelajaran kami ke depan,” ujar Bowo.

Sebelumnya diberitahukan, Pelajar SMAN 46 Jakarta menggelar demo di sekolahnya pada Jumat (28/9/2018) kemarin. Lantaran mereka mempertanyakan honor bagi teman-teman mereka yang menari ratoh jaroe di upacara pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018 lalu. Mereka mengaku tidak mendapat penjelasan soal honor menari.

Sementara dari pihak Inasgoc sebagai penyelenggara menuturkan pihaknya telah membayarkan biaya operasional 2.000 penari yang ikut serta dalam acara Opening Ceremony Asian Games 2018. Biaya operasional dibayarkan melalui transfer bank ke rekening masing-masing sekolah.

Seperti diketahui, para penari tersebut menampilkan Tari Ratoh Jaroe asal Aceh yang memukau masyarakat Indonesia pada Opening Ceremony Asian Games 2018. Kemudian para penari menerima uang operasional Rp 200.000 untuk satu kali latihan selama persiapan dan latihan yang dilakukan di sekolah, stadion, atau tempat lainnya.

Lihat juga...