Target Luas Lahan Kedelai di Sumbar Tak Tercapai

Editor: Mahadeva WS

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Candra/Foto: M. Noli Hendra

PADANG – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, di 2017 lalu, menetapkan target lahan perkebunan kedelai di daerah tersebut 15.000 hektare (ha). Saat ini, luas lahan kedelai yang semula hanya 1.000 ha, sebelum ditetapkan target, kini telah bertambah menjadi 4.000 ha. 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Candra mengatakan, target 15.000 ha lahan perkebunan kedelai adalah program dari pemerintah. Target tersebut ditetapkan secara nasional, untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai. Tanaman padi dan jagung diupayakan perluasan lahan dengan memanfaatkan lahan kering, yang dialih fungsikan untuk lahan pertanian padi dan jagung.

“Gerakan pajale (Padi, Jagung, Kedelai) ini diseluruh Indonesia, lahan kedelei di Sumatera Barat hanya seluas 4.000 haktare itu berada di Kabupaten Pasaman, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Dharmasraya, dan Kabupaten Sijunjung,” ujarnya, Senin (24/9/2018).

Struktur tanah dan cuaca di Sumatera Barat tidak semua cocok untuk berkebun kedelai. Untuk itu, target 15.000 ha lahan kedelai diperkirakan sulit untuk dicapai. Kendati demikian, Candra menegaskan, ada upaya secara terus menerus, untuk mencapainya, dengan cara meminta kepada Balai Penyuluh Pertanian di kecamatan, mencari dan menyuluh masyarakat untuk bisa berkebun kedelai.

Guna mencapai target itu, peran Balai Penyuluh Pertanian sangat diharapkan. Pertanian yang sering disosialisasikan ke masyarakat ialah, bertanam padi jajar legowo. “Kalau untuk produksi kedelai di Sumatera Barat saat ini masih tergolong rendah, berkisar 1,15 ton hingga 1,32 ton per ha, dengan luas tananam berfluktuasi sangat signifikan, sekira 296 ha dengan produksi 1,19 ton per ha, yang dibandingkan luar negeri 2,3 ton hingga tiga ton per ha.

Lihat juga...