Poniyem, Kader Kesehatan Tertua di Kulonprogo

Editor: Mahadeva WS

Satu hal yang tak bisa dilupakan Poniyem selama menjadi kader kesehatan, ialah saat ia berkesempatan diajak Bupati Kulonprogo berkunjung ke gedung DPR RI di Senanyan Jakarta dan Gedung Sate Bandung. Kunjungan tersebut sebagai apresiasi capaian prestasinya. Bisa merasakan naik pesawat, menginap di hotel dan mengunjungi gedung bersejarah bersama pejabat penting, merupakan suatu hal yang sangat berkesan dalam hidupnya.

Memiliki sederet prestasi, lebih dari 30 piagam dan tropi penghargaan sudah dimiliki. Namun demikian, hal itu bukan tujuan Poniyem. Baginya, menjadi kader kesehatan merupakan sebuah panggilan hati. Dan mungkin karena itulah, ia tidak pernah merasa ingin berhenti mengabdikan dirinya, membantu masyarakat menjadi kader kesehatan hingga usia senjanya. “Selain bisa terus menambah ilmu karena sering ikut diklat-diklat dan pelatihan, menjadi kader kesehatan juga membuat saya bisa lebih sehat. Paling tidak, meski sudah berumur 60 tahun lebih, saya tetap sehat, tidak sakit-sakitan atau pikun,” tandasnya.

Saat ini, salah satu keprihatinan Poniyem ialah, masih minimnya penghargaan masyarakat terhadap kader kesehatan. Termasuk, semakin sedikitnya warga masyarakat khususnya ibu-ibu muda, yang mau menjadi kader kesehatan. Meski upaya kaderisasi terus dilakukan, tidak banyak calon kader yang hadir dan bisa diandalkan untuk bertahan lama.

Kerja sosial, secara sukarela, tanpa gaji atau bayaran dengan resiko kehilangan tenaga, pikiran dan waktu bersama keluarga, menjadi salah satu penyebab sulitnya mencari kader kesehatan baru. Meskipun sejak 2014 lalu, setiap kader kesehatan telah mendapatkan honor ,sekedar uang lelah sebesar Rp30ribu perbulan. “Untuk cari pengganti susah. Ada yang mau tapi kadang tidak mampu. Ada juga yang mampu tapi kadang tidak mau. Karena itu, selama saya masih dibutuhkan dan masih mampu, saya akan tetap menjadi kader. Tidak tahu sampai kapan. Tapi saya yakin, suatu saat jika nanti saya sudah harus istirahat, pasti akan ada orang yang bisa menggantikan. Percaya saja sama Allah,” pungkasnya.

Lihat juga...