Pencemaran Sungai Cileungsi Kian Parah

Editor: Mahadeva WS

BOGOR – Pencemaran yang terjadi di Sungai Cileungsi, khususnya di kawasan Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor kian memprihatinkan. Bau menyengat dan air sungai yang menghitam, berdampak langsung kepada masyarakat yang ada di bantaran sungai.

Warga mulai diserang berbagai penyakit, seperti pilek, batuk dan mual. Bahkan berbagai biota air seperti ular dan biawak mulai kerap memasuki pemukiman warga. Ustad Abdullah Obid, pengelola Pondok Pesantren Bait Al Hanan, yang berada RW 11, Komplek Limus Regency Cileungsi, Kabupaten Bogor menyebut, kondisi pencemaran di Sungai Cileungsi saat ini berada dipuncak. Dampaknya sudah langsung dirasakan warga yang ada di bantaran Sungai.

“Binatang biawak, ular sudah sering masuk di got di sekitar pemukiman warga. Kalau biota air lainnya sejenis ikan, yang mati di sungai Cileungsi, mungkin sudah nggak kehitung lagi, sudah berapa karung aja. Artinya tidak hanya lingkungan tetapi biota air juga terganggu dampak dari pencemaran itu,” ungkap Abdullah Obib, Rabu (19/9/2018).

Kondisi pencemaran Sungai Cileungsi, sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Saat ini menjadi puncak, karena hampir tiga bulan tidak turun hujan. Limbah industri terlihat mengendap membuat air menjadi berwarna hitam pekat dan berbau menyengat. Menurutnya, tahun lalu juga ada pencemaran, tetapi karena hujan limbah hanyut terbawa ke hilir.

Warga lainnya, Udin (43), yang sudah puluhan tahun tinggal disekitar bantaran sungai menyebut, puncak bau mulai dirasakan sekira pukul 15.00 WIB setiap harinya. Bau menyengat kian parah, jika memasuki malam hari. Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir bau, namun masih tetap tercium.

Lihat juga...