Luky Riyanto: Pak Harto, Seorang Ayah Berhati Mulia

Editor: Mahadeva WS

Mantan Kameramen TVRI, Luky Riyanto. Foto : Sri Sugiarti.

Kenangan Luky bersama Pak Harto lainnya adalah, ketika meliput program ketahanan pangan di pelosok Indonesia. Acara Kelompercapir, disebutnya, program yang bukan di rekayasa. Tapi tampilan sesungguhnya Pak Harto bersama para petani berdiskusi membahas seputar pertanian. Pak Harto sangat cerdas dalam memaparkan program-program pertanian, hingga petani pun mudah memahami. Bahkan sekali-sekali dalam diskusi tersebut, ada candaan Pak Harto yang membuat petani tertawa ceria menjadikan suasana harmonis.

Begitu pula saat panen raya padi Gogo Rancah di Nusa Tenggara Barat (NTB), Pak Harto tampil bersama petani memotong padi. Kemudian beranjak pada sesi ramah tamah dalam balutan Kelompencapir. Kenangan lain adalah, saat Pak Harto atau Ibu Tien ulang tahun. Lucky selalu diundang ke rumah Cendana. Dalam momen indah itu, Ibu Tien selalu mengajak Dirinya berfoto bersama. “Ayo rene-rene mas, kita foto,” ujar Luky meniru ucapan Ibu Tien Soeharto.

Dalam pesta ultah itu, Luky berkesempatan menikmati makanan kesukaan Pak Harto dalam kesehariannya. “Makanan nggak ada yang mewah, yaitu es puter, kangkung, tahu tempe. Bahkan di Bina Graha pun kalau terima tamu, menjamunya tahu tempe itu selalu ada. Jadi sederhana sekali,” tandasnya.

Teriring doa, Luky haturkan untuk putra-putri almarhum Pak Harto dan almarhumah Ibu Tien Soeharto, agar tetap sabar dan tegar, pantang surut karena perjuangan itu tidak terbatas. Luky menyakini, Indonesia akan menuju ke yang lebih baik. Dan mudah-mudahan dosa-dosa almarhum yang dianggap sebagai kesalahan akan cepat terlupakan. “Saya paling tidak suka kalau lihat orang berbuat satu kesalahan, tapi seribu kebaikkannya hilang. Akhirnya kita menjadi bangsa yang menanamkan bibit kebencian menimbulkan dendam kesumat tanpa disadari,” tukasnya.

Lihat juga...