Luky Riyanto: Pak Harto, Seorang Ayah Berhati Mulia

Editor: Mahadeva WS

Mantan Kameramen TVRI, Luky Riyanto. Foto : Sri Sugiarti.

Dengan keberanianya, Luky mencoba mendekat hingga berjarak dua meter dari Presiden dalam acara tersebut di Bina Graha. Namun seketika itu, Pasukan  Pengamanan Presiden (Paspampres) menarik Luky sambil memukul perutnya. Pak Harto melihat kejadian tersebut, dan langsung mendekat serta memarahi Paspampres tersebut. “Kamu jangan tarik-tarik, itu TVRI, biarkan saja. Pak Harto mengelus-ngelus perut saya, dan beliau minta maaf,” ujar Luky mengenang.

Peristiwa kedua dalam tugasnya tersebut, tidak bisa dilupakan Luky. Bagi Dia, peristiwa itu menjadi kenangan atas sikap bijaksana seorang Presiden yang menghargai profesinya sebagai kameramen. Luky menyakini, setiap kegiatan kenegaraan yang ditampilkan TVRI, Pak Harto pasti menonton dan memperhatikan. Kalau mengambil gambarnya jarak jauh hasil gambar tidak bagus. “Sehingga ketika saya mendekat untuk mengabadikan momen itu, Pak Harto tidak marah, malah beliau memarahi Paspampres yang menarik saya. Pak Harto sangat menghargai profesi saya,” kata pria lulusan Fakultas Komunikasi Universitas Moestopo tersebut.

Kisah ketiga adalah, saat pelepasan lomba sepeda sehat di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto menggunakan sepeda tandem. Di sepeda itu, Ibu Tien Soeharto duduk dibelakang Pak Harto. Namun rupanya, pedal pijakan kaki Ibu Tien dikencangkan, jadi ketika start, stang sepedanya miring karena pedalnya bengkok. Spontan, Ibu Tien Soeharto kaget dan berteriak:”Eeeh, Pae…Pae…,” kata Luky mengenang ucapan almarhumah, kala itu.

Pak Harto pun marah, tetapi tidak berteriak. Ini terlihat jelas karena jarak Luky dengan Pak Harto saat mengabadikan momen tersebut hanya dua meter. “Tapi marahnya Pak Harto, cuma Ehhhh….,” kata Dia.

Lihat juga...